Kakek 79 Tahun Dianiaya Tetangga, LBH LSM Harimau DPW Jateng Turun Tangan Kawal Keadilan

Purbalingga - Insiden memilukan menimpa Mustari, seorang kakek berusia 79 tahun yang tinggal di sebuah rumah kontrakan di Desa Sidakangen, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga. Kakek tua yang hanya bekerja sebagai buruh harian lepas ini dianiaya oleh tetangganya yang berinisial S setelah menegur tetangganya tersebut karena berisik di malam hari.

Kejadian yang terjadi pada 14 September 2024 ini membuat Mustari harus dirawat di rumah sakit akibat luka robek di pipi kiri, dagu, dan memar di wajah. Menurut keterangan, tetangganya marah dan melempar ember berisi sepatu, sandal, serta sapu ke arah Mustari, hingga menyebabkan cedera parah.

Baca juga: Baku Pukul Satpol PP Dengan Pembela PKL Ciawi Hingga Jasa Marga Melarikan Diri

Mendengar peristiwa tersebut, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) DPW Jawa Tengah dari LSM Harapan Rakyat Indonesia Maju (LSM Harimau), yang dipimpin oleh Budy Hermanto, SH, segera turun tangan. Mereka mendampingi Mustari dalam proses hukum, memastikan laporan ke Polres Purbalingga diurus dan kasus ini terus dikawal hingga tuntas.

“Kami sangat prihatin atas tindakan kekerasan yang menimpa Pak Mustari. Seorang pria tua yang seharusnya dihormati malah diperlakukan dengan tidak manusiawi. Kami sudah melakukan pelaporan dan akan terus mengawal kasus ini hingga keadilan didapatkan, ” jelas Budy saat ditemui oleh wartawan, Sabtu (12/10/2024).

Baca juga: Dugaan Korupsi Dana CSR BUMN untuk UKW, Wakomindo Laporkan Ketua PWI Pusat ke Kejati Jatim

Budy juga menambahkan, dengan dukungan penuh dari Ketua Umum LSM Harimau, pihaknya berharap Polres Purbalingga dapat bekerja dengan cepat dan profesional dalam menangani kasus ini.

"Keadilan bagi Pak Mustari adalah prioritas kami, dan kami akan terus mengawalnya hingga ada keputusan yang adil, " pungkasnya.

Baca juga: Pasukan TNI Bersama POLRI Gerak Cepat Rebut HOMEYO INTAN JAYA

Dengan pendampingan yang terus berlanjut, pihak LSM Harimau berharap Mustari, yang kini sedang memulihkan diri di rumah sakit, bisa mendapatkan keadilan atas tindakan kekerasan yang dialaminya.

(Ratih)

Baca juga: Lembaga Advokasi Konsumen DKI Jakarta Buka Posko Pengaduan Konsumen Kasus 109 Ton Emas Antam